Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Seorang wanita di Indonesia disyaki melakukan kekerasan terhadap bayinya hingga meninggal dunia kerana tidak tahan mendengar tangisan.

Gara-Gara Tak Tahan Dengar Bayi Menangis, Wanita Sanggup Bunuh Anak Sendiri

Tribunnews melaporkan, bayi berusia lima bulan ditemukan meninggal dunia di rumahnya dekat Wonocolo, Indonesia pada malam Sabtu lalu.

Mangsa meninggal tiga hari ketika mayatnya ditemui berdasarkan keadaan tubuhnya bertukar hitam.

Penemuan mayat mangsa dilaporkan neneknya yang tidak tahan dengan bau busuk.

Pesuruhjaya Polis, Roycke berkata, suspek, Eka Sari Yuni Hartini, 26, dan suaminya ditahan beberapa jam selepas mayat anak mereka ditemui.

“Hasil siasatan mendapati terdapat bekas luka pada beberapa tubuh mangsa dari belakang kepala hingga punggung.

“Ia hasil pemeriksaan pasukan forensik polis Surabaya pada Sabtu lalu.

“Bukan sekali, namun berulang kali suspek melakukan kekerasan terhadap mangsa sehingga meninggal dunia pada 21 Jun cuma dilaporkan neneknya 25 Jun lalu,” katanya.

Menurut Roycke, suspek disyaki melakukan perbuatan itu jam 4 petang selepas memandikan mangsa.

Siasatan mendapati suami suspek tidak tahu perbuatan isterinya itu.

“Belum ada maklumat suami mangsa terbabit atau bersubahat. Suaminya tidak tahu.

“Manakala, nenek mangsa tahu namun diancam bunuh jika membongkarkan perbuatan itu,” katanya.

Berikutan kesalahan itu, suspek didakwa mengikut Fasal 80 Ayat 3 UU RI No, 35 tahun 2002 berkaitan perubahan UU No 23 tahun 2002 dan Perlindungan Anak dan atau Fasal 44 Ayat 3 dan 4, UU RI 23 2001 berkaitan penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

“Jika sabit kesalahan, suspek boleh dijatuhi hukuman penjara maksimum 20 tahun dan atau minimum 15 tahun,” katanya.

Sumber : HM

Share.

Leave A Reply